Minggu, 13 Juni 2010

TIP menghindari kegagalan (II).

Bagi pemula yang akan mulai mendirikan USAHA BUDIDAYA JAMUR perhatikan TIP-TIP untuk menghindari atau memperkecil kesalahan atau kegagalan di dalam mengerjakan pekerjaan budidaya jamur.

Pada waktu proses membuat media tanam atau baglog (bibit semai) perhatian point-point dibawah ini : 
istilah di dalam budidaya : bibit murni / kultur murni, bibit induk, bibit semai.
  • Bekerja samalah dengan pengusaha penggergajian kayu, pilihlah serbuk kayu bekas gergajian dari jenis kayu yang sama, usahakan jenis kayu lunak. Hindari serbuk gergajian kayu yang tercampur dengan olie atau terkandungan zat kimia (terpentin). Bila serbuk kayu dalam keadaan basah, keringkan terlebih dahulu sebelum dipakai dengan cara dijemur. Catatan : jangan penggunakan serbuk kayu dari jenis kayu yang mengadung zat kimia (misalkan : pohon pinus).
  • Penggunaan bahan CaCO3, carilah tepung kapur yang proses pembuatannya adalah batu gamping yang dimasak dengan cara dibakar dan kemudian digiling menjadi tepung, belilah CaCO3 di toko kimia termasuk CaSO4. Tepung kapur yang baik akan terasa hangat pada waktu mengaduk-aduk (mencapur) bahan-bahan lainnya dan pada waktu sesudah pekerjaan pengkomposan akan menimbulkan suhu hangat sekitar 50 C.  
  • Perhatikan pada waktu proses mencampur bahan-bahan dan mengaduk harus  dilakukan berulang-ulang (dibolak balik) agar menyatu menjadi satuan yang benar-benar rata (homogen).
  • Lakukkan pengetesan kadar air dan nilai pH (sekitar 6 - 7) menggunakan pH meter. Oleh karena itu alat pH meter wajib dimiliki. Jamur akan tumbuh dengan baik bila nilai asam / basa sekitar atau diantara 6 - 7.Cara pengetesan lakukkan berulang-ulang (setiap saat) agar mendapatkan nilai yang akurat.
  • Pada waktu pewadahan tumbuklah adukan / adonan tersebut setelah dimasukkan ke dalam kantong plastik. Cara menumbuknya sedang-sedang saja (jangan terlalu padat dan jangan terlalu lembek).
  • Perhatikan pada waktu melakukkan pekerjaan sterilisasi. Tumpulah baglog / media tanam sedemikian rupa agar tekanan uap air panas merata. Kapasitas tumpuk sesuaikan dengan alat sterilisasi yang dipakai. Bila menggunakan alat yang sederhana (drum 2 bh dibuat menjadi satu dan kantong plastik yang dipakai ukuran 22/35) kapasitas maksimum 420 baglog / media tanam. Jangan lebih dari 450 bh, kegagalan akan terjadi khususnya baglog tumpukan paling atas karena tdk mendapat tekanan uap air panas yang maksimum. Untuk mendapatkan tekanan uap air panas maksimum, perhatikan nyala api, semakin besarnya nyala api semakian mendidih air di dalam drum dan semakin kuat tekanan uap air panasnya. Waktu yang dibutuhkan untuk pekerjaan sterilisasi dengan alat sederhana sekitar (minimum) 14 jam - 16 jam.
  • Pada waktu mengerjakan inokulasi (memasukan bibit kedalam baglog / media tanam). Lakukkan setelah baglog / media tanam dalam keadaan dingin. Pekerjaan inokulasi dilakukkan di ruangan tertutup dan harus steril, sebelum bekerja tenaga kerja harus dalam keadaan bersih dan jangan terlalu sering keluar masuk ruangan.
  • Pemakain bibit jamur pergunakan bibit yang benar-benar berkwalitas / teruji mutunya (misalkan proses pembuatan dan turunan bibit benar-benar terukur).
  • Pemindahan bibit dari wadah bibit (botol bibit) kedalam baglog / media tanam harus menggunakan alat yang sdh disteril, jangan menggunakan tangan atau bibit  yang sdh jatuh kelantai jangan dipungut dan dimasukkan kedalam baglog / media tanam.
  • Untuk proses inkubasi (pertumbuhan miselium di dalam baglog / media tanam), tata baglog / media tanam di rak-rak yang sdh disediakan, suhu ruangan kondisinya harus hangat. Periksa baglog / media tanam secara berkala. 
  • Bila kedapatan baglog / media tanam yang digigit tikus, segera tutup bagian yang robek / rusak menggunakan lakban, bila kondisi baglog / media tanam rusak berat akibat digigit tikus, keluarkan dari ruangan inkubasi. Bahan yang ada di dalam kantong plastik dikeluarkan dan dicampur ke adonan / adukan yang baru. 
  • Usahakan untuk proses pertumbuhan miselium di ruangan khusus untuk inkubasi - jangan dicampur di ruangan pertumbuhan jamur. Bila pada proses inkubasi dan mendapatkan baglog ada yang terkontaminasi (warna hijau atau hitam), segera dikeluarkan dari ruangan dan baglog / media tanam dilakukan proses ulang sterilisasi dengan cara disimpan ditumpukan bagian bawah, setelah itu lakukkan sterilisasi, lakukan pendinginan dan lakukan inokulasi (pemberian bibit), bila sdh selesai masukkan kembali keruangan inkubasi.
  • Bila baglog / media tanam yang sdh terselimuti (100 %) miselium, segera pindahkan ke ruangan pertumbuhan jamur (kumbung).

1 komentar:

  1. Oh...Begitu ya cara mengatasi kegagalan budidaya. Jika kita mau budidaya jamur skala rumah tangga yang harus dipersiapkan apa saja??? Kira-kira rincian anggaran dananya seperti apa ya??

    BalasHapus